Borobudur di Tengah Danau?

| Jumat, 29 November 2013

Letak Borobudur yang tak biasa, berada di atas bukit, dikelilingi dua pasang gunung kembar -- Sindoro-Sumbing dan Merbabu-Merapi, sementara candi lain dibangun di tanah datar menjadi teka-teki yang belum terjawab.

Pada tahun 1931, seniman dan pakar arsitektur Hindu Buddha, W.O.J. Nieuwenkamp, mengajukan teori bahwa Daratan Kedu -- lokasi Borobudur menurut legenda Jawa, dulunya adalah sebuah danau purba. Borobudur dibangun melambangkan bunga teratai yang  mengapung di atas permukaan danau. Ini sebuah hipotesa yang menjadi perdebatan hangat di kalangan para ilmuwan saat itu.

Van Bemmelen dalam bukunya "The Geology of Indonesia" menyebutkan bahwa piroklastika Merapi pada letusan besar tahun 1006 telah menutupi danau Borobudur menjadi kering dan sekaligus menutupi candi ini hingga lenyap dari sejarah.
Fakta geologi juga memberi dukungan pada pendapat itu. Di sekitar candi terdapat sumur yang airnya asin. Tapi yang sumurnya asin tidak di semua daerah, hanya di titik tertentu.

Hal tersebut  menarik banyak ilmuwan asing berdatangan, untuk melakukan penelitian. Banyak para ahli dari luar negeri seperti dari Jepang yang datang ke Candi Borobudur khusus untuk meneliti danau purba itu. Mereka biasa tinggal selama satu minggu hingga dua minggu kata dia.
Salah satu cara untuk mengungkap misteri danau purba itu dengan meneliti sungai-sungai yang berada di sekitar Borobudur, termasuk Sungai Progo dan Elo. Juga pada masyarakat yang tinggal di sekitar candi.

Jadi, candi Borobudur yang didirikan oleh Sri Maharaja Samaratungga dan kemudian diteruskan oleh Sang Dyah Ayu Pramodhawardhani puteri mahkotanya yang terkenal cantik jelita dari wangsa Syailendra sekitar abad ke 7 - 8 ini dengan diarsiteki oleh Gunadharma berada di tengah-tengah danau besar!!

Dan sebagai bukti lain bahwa di daerah situ ada danau antara lain dari nama-nama desa yang berhubungan dengan air, misalnya desa Tuk Pitu, desa Tanjung. Di samping itu salah satu relief yang terdapat di candi Borobudur terukir gambar sebuah kapal layar (meskipun belum tentu bahwa kapal layar itu adalah kapal yang menuju Borobudur, bisa jadi itu menggambarkan kedatangan orang dari India ke Bumi Nusantara ini atau bukti bahwa Wangsa Syailendra juga merupakan Negara Maritim).

Woww.. Keren bukan? Bila dilihat dari bukit Menoreh akan nampak bak sekuntum bunga teratai raksasa yang tengah mekar berada di tengah danau. Begitu indahnya :)
Next Prev
▲Top▲