Sebuah teori baru dari
para Ilmuwan Harvard menyatakan bahwa bulan adalah bagian dari bumi
tabrakan antara Bumi dan batu besar apokaliptik. Para Ilmuwan
berhipotesis bahwa bulan dulunya adalah bagian dari bumi yang terlepas
karena tubrukan kedua benda langit tersebut.
Hal ini juga dapat dikatakan bahwa bulan adalah sampah bumi yang
terlepas karena tak kuat bersatu di bumi. Dalam jurnal Science, pada
Rabu lalu, Sarah Steward dan Matija Cuk menulis bahwa teori inilah yang
dapat menjelaskan mengapa bulan dan bumi memiliki komposisi yang sama
pada unsur kimiawinya.
Mereka menjelaskan bahwa planet-planet di tata surya di ciptakan oleh
tabrakan antara planet sehingga menghasilkan pecahan-pecahan. Dan
pecahan-pecahan tersebut membeku dan semakin membesar sehingga
terbentuklah planet baru. Dan dari situ pulalah bumi dan bulan
terbentuk. Tabrakan biasanya terjadi kurang dari 24 jam waktu bumi.
Bumi yang terbentuk dari pecahan planet berputar dengan sangat cepat
yang satu harinya berlangsung selama 2-3 jam. Dengan perputaran yang
cepat itu maka frekuensi menabrak benda bumi lain semakin besar sehingga
terbentuklah molekul dari pecahan bumi yang membentuk bulan.
Teori baru ini mematahkan teori lama yang menyatakan bahwa bulan
tercipta dari benda langit super besar yang bukan bumi. Dan untuk
sementara para ilmuwan meyakini teori baru ini yang berasal dari Sarah
Steward, Profesor Ilmu Bumi dan Matija Cuk seorang astronom.
Read more at http://uniqpost.com/50346/benarkah-bulan-adalah-sampah-dari-bumi/
Sebuah
teori baru dari para Ilmuwan Harvard menyatakan bahwa bulan adalah bagian dari
bumi. Para Ilmuwan berhipotesis
bahwa bulan dulunya adalah bagian dari bumi yang terlepas karena tabrakan antara Bumi dan batu besar apokaliptik. Read more at http://uniqpost.com/50346/benarkah-bulan-adalah-sampah-dari-bumi/
Hal ini juga dapat dikatakan bahwa bulan adalah sampah bumi yang terlepas karena tak kuat bersatu di bumi. Dalam jurnal Science, Sarah Steward dan Matija Cuk menulis bahwa teori inilah yang dapat menjelaskan mengapa bulan dan bumi memiliki komposisi yang sama pada unsur kimiawinya.
Mereka menjelaskan bahwa planet-planet di tata surya di ciptakan oleh tabrakan antara planet sehingga menghasilkan pecahan-pecahan. Dan pecahan-pecahan tersebut membeku dan semakin membesar sehingga terbentuklah planet baru. Dan dari situ pulalah bumi dan bulan terbentuk. Tabrakan biasanya terjadi kurang dari 24 jam waktu bumi.
Bumi yang terbentuk dari pecahan planet berputar dengan sangat cepat yang satu harinya berlangsung selama 2-3 jam. Dengan perputaran yang cepat itu maka frekuensi menabrak benda bumi lain semakin besar sehingga terbentuklah molekul dari pecahan bumi yang membentuk bulan.
Teori baru ini mematahkan teori lama yang menyatakan bahwa bulan tercipta dari benda langit super besar yang bukan bumi. Dan untuk sementara para ilmuwan meyakini teori baru ini yang berasal dari Sarah Steward, Profesor Ilmu Bumi dan Matija Cuk seorang astronom.