Newest Post

Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

"AKU" - Puisi karya Chairil Anwar

| Selasa, 18 Maret 2014
Baca selengkapnya »

 

 AKU

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

"AKU" - Puisi karya Chairil Anwar

Posted by : niekecahya
Date :Selasa, 18 Maret 2014
With 0komentar
Tag :

"DOA" - Puisi karya Chairil Anwar

|
Baca selengkapnya »
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

"DOA" - Puisi karya Chairil Anwar

Posted by : niekecahya
Date :
With 0komentar
Tag :

"SAJAK PUTIH" - Puisi karya Chairil Anwar

|
Baca selengkapnya »
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah

"SAJAK PUTIH" - Puisi karya Chairil Anwar

Posted by : niekecahya
Date :
With 0komentar
Tag :

KARAWANG BEKASI - Puisi karya Chairil Anwar

|
Baca selengkapnya »
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

KARAWANG BEKASI - Puisi karya Chairil Anwar

Posted by : niekecahya
Date :
With 0komentar
Tag :

"PUISI KEHIDUPAN" karya Chairil Anwar

|
Baca selengkapnya »
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan
Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijikanlah

"PUISI KEHIDUPAN" karya Chairil Anwar

Posted by : niekecahya
Date :
With 0komentar
Tag :

SEBUAH JAKET BERLUMURAN DARAH karya: Taufik Ismail

| Sabtu, 30 November 2013
Baca selengkapnya »
Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun.

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Berikara setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?.

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang.

Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata
Lanjutkan Perjuangan.

SEBUAH JAKET BERLUMURAN DARAH karya: Taufik Ismail

Posted by : niekecahya
Date :Sabtu, 30 November 2013
With 0komentar
Tag :

Puisi "AKU BERADA KEMBALI" karya : Chairil Anwar

|
Baca selengkapnya »
Aku berada kembali. Banyak yang asing:
air mengalir tukar warna,kapal kapal,
elang-elang
serta mega yang tersandar pada khatulistiwa lain;
rasa laut telah berubah dan kupunya wajah
juga disinari matari lain.
Hanya
Kelengangan tinggal tetap saja.
Lebih lengang aku di kelok-kelok jalan;
lebih lengang pula ketika berada antara
yang mengharap dan yang melepas.
Telinga kiri masih terpaling
ditarik gelisah yang sebentar-sebentar
seterang
guruh
1949

Puisi "AKU BERADA KEMBALI" karya : Chairil Anwar

Posted by : niekecahya
Date :
With 0komentar
Tag :

Puisi "MATA HITAM" karya : WS Rendra

|
Baca selengkapnya »
Dua mata hitam adalah matahati yang biru
dua mata hitam sangat kenal bahasa rindu.
Rindu bukanlah milik perempuan melulu
dan keduanya sama tahu, dan keduanya tanpa malu.
Dua mata hitam terbenam di daging yang wangi
kecantikan tanpa sutra, tanpa pelangi.
Dua mata hitam adalah rumah yang temaram
secangkir kopi sore hari dan kenangan yang terpendam.

Puisi "MATA HITAM" karya : WS Rendra

Posted by : niekecahya
Date :
With 0komentar
Tag :

Puisi "PARA PEMINUM" karya: Sutardji Calzoum Bachri

|
Baca selengkapnya »
di lereng lereng
para peminum
mendaki gunung mabuk
kadang mereka terpeleset
jatuh
dan mendaki lagi
memetik bulan
di puncak

mereka oleng
tapi mereka bilang
--kami takkan karam
dalam lautan bulan--
mereka nyanyi nyai
jatuh
dan mendaki lagi

di puncak gunung mabuk
mereke berhasil memetik bulan
mereka mneyimpan bulan
dan bulan menyimpan mereka

di puncak
semuanya diam dan tersimpan

Puisi "PARA PEMINUM" karya: Sutardji Calzoum Bachri

Posted by : niekecahya
Date :
With 0komentar
Tag :

Puisi tuk Ibu :)

| Sabtu, 28 September 2013
Baca selengkapnya »
IBU
Ibu...
Kau selalu mencintaiku
Kau yang selalu memelukku
Menjagaku... Membelaiku...
Kasihmu tak kan pernah habis
Tetes air matamu berlinang
hanya untukku
Kau rela korbankan semuanya
Tak peduli tetesan keringat,
bahkan darahmu
Begitu besar jasamu
Begitu mulia dirimu
Kau terlukis indah dalam hatiku
Terimakasih ibuku...
Ku kan berjuang tuk bahagiakan dirimu
Do'amu sungguh berarti..
Semua yang kulakukan tak kan dapat membalasmu
Kaulah malaikatku Ibu
Aku mencintaimu selalu...


Karya : Nieke Cahyaningrum

Puisi tuk Ibu :)

Posted by : niekecahya
Date :Sabtu, 28 September 2013
With 0komentar
Tag :
Prev
▲Top▲