Berikut penjelasan mengenai gangguan pada organ ekskresi beserta pencegahan dan pengbatannya yang saya kutip dari berbagai sumber.
1.
GINJAL
a.
Batu
Ginjal
Penyebab :
Batu ginjal
dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran
ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut
dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena terlalu banyak
mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal
tersebut lebih lanjut dapat menimbulkan hidronefrosis. Hidronefrosis adalah
membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu
akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
Pencegahan :
o
Perbanyaklah minum air putih agar
air seni lancar. Ketika
berada di ruangan ber-AC, Perbanyak minum air putih walaupaun tidak haus,
Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari.
o
Hindari minum atau memasak
menggunakan air yang kandungan kapurnya tinggi. Kapur di dalam tubuh bisa membentuk
batu.
o
Jika menderita penyakit gout dan
hiperparatiroid segera atasi. Kedua penyakit itu meningkatkan resiko terbentuknya
batu ginjal.
o
Lakukan olahraga rutin dengan tujuan
agar metabolisme di dalam tubuh berjalan dengan baik. Idealnya, lakukan olahraga dua hari
sekali. Pilihlah jenis olahraga yang disukai dan lakukan sesuai kemampuan,
jangan dipaksakan.
o
Jangan duduk terlalu lama saat
bekerja. Posisi tersebut mempermudah terjadinya pengendapan
Kristal air seni yang kemudian membentuk batu. Paling tidak, dua jam sekali
bangkitlah dari duduk dan berjalan-jalan sebentar.
o
Bila terasa ingin membuang air seni
sebaiknya segera lakukan. Sangat tidak disarankan untuk menahan air seni, karena Kristal-kristal
tersebut bisa mengendap membentuk batu ginjal.
o
Hindari
makanan yang mengandung kalsium tinggi, seperti susu dengan kalsium tinggi.
o
Hindari makanan yang mengandung purin tinggi, seperti
jeroan, emping, dan brokoli.
o
Dan kurangi
konsumsi kacang-kacangan, cokelat, soda dan teh.
Pengobatan :
Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar
laser. Tujuan dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan
menggunakan sinar laser untuk memecahkan endapan garam kalsium.
b.
Nefritis
(Radang Ginjal)
Penyebab :
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal
akibat alergi racun kuman. Nefritis biasanya disebabkan adanya bakteri
Streptococcus. Rusaknya nefron mengakibatkan urine masuk kembali ke dalam darah
dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan di daerah
kaki.
Pencegahan :
o
Mengatur
pola hidup sehat
o
Mengurangi mengkonsumsi
kopi, alkohol, dan rokok
o
Memperbanyak
air putih
Pengobatan :
Penderita
nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin.
Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang
memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita.
c.
Glukosuria
Penyebab :
Glukosuria
adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit tersebut
sering juga disebut penyakit gula atau kencing manis (diabetes mellitus). Kadar
glukosa dalam darah meningkat karena kekurangan hormon insulin. Nefron tidak
mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang
bersama urine.
Pencegahan :
oKontrol kebiasaan makan
oKendalikan berat badan
oOlah raga secar teratur
oKelola faktro resiko lain
(hipertensi, kadar lemak darah, dll)
oBagi yang beresiko tinggi, periksa
glukosa darah setiap tahun
Pengobatan :
Bagi pasien Diabetes Melitus
kendalikan kadar glukosa darah (dengan diet, olahraga & obat sesuai
petunjuk dokter) dan periksa secara berkala. Pasien yang cukup terkendali
dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien
yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami
kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk
yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat
diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur.
Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat
berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis
ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan ramadhan.
d.
Albuminuria
Penyebab :
Albuminuria
adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain
dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat filtrasi.
Pencegahan :
o
Untuk
mengurangi resiko terjadinya albuminuria mungkin bisa dimulai dengan
membiasakan diri minum 8 gelas sehari, walaupun sebetulnya tidak merasa haus.
o
Selain itu
pencegahannya juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah satu
zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium saja).
Artinya makanan yang kita makan juga haru seimbang, baik dari segi jumlah
maupun kadar gizinya.
e.
Hematuria
Penyebab :
Hematuria adalah penyakit yang ditandai adanya sel
darah merah (eritrosit) dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya
peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
f.
Gagal
Ginjal
Penyebab :
Gagal ginjal
terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini
akan diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap
menimbulkan resiko sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam
tubuh dan kematian.
Pengobatan :
Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau
menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal yang asli dapat kembali berfungsi.
2.
HATI
a.
Hepatitis
Penyebab :
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh
virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan
hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya
daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.
Pencegahan :
o
Hepatitis
dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi.
o
Jarum untuk
akupuntur atau tatto harus steril
o
Hindari
pemakaian alat-alat secara bersamaan seperti cukur, sisir
o
Hindari
aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan
o
Hindari
mendapat donor darah yang tidak resmi
Pengobatan :
·
Melalui
kimiawi yang bertujuan untuk mematikan virus hepatitis
·
Pengobatan
suportif yang bertujuan untuk melindungi sel hati dan membantu pemulihan sel
hati yang rusak
b.
Penyakit
Kuning
Penyebab :
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran
empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua
belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning.
Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan,
dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh
terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena
bercampur dengan cairan empedu.
c.
Sirosis
Hati
Penyebab :
Sirosis hati adalah keadaan penyakit yang sudah lanjut
dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya jaringan ikat di
dalam hati. Sirosis hati dapat terjadi karena virus Hepatitis B dan C yang
berkelanjutan, karena alkohol, salah gizi, atau karena penyakit lain yang
menyebabkan sumbatan saluran empedu.
Pencegahan :
Pengobatan :
Sirosis tidak dapat disembuhkan, pengobatan dilakukan
untuk mengobati komplikasi yang terjadi (seperti muntah dan berak darah,
asites/perut membesar, mata kuning serta koma hepatikum).
d.
Perlemakan
Hati
Penyebab :
Perlemakan hati terjadi bila penimbunan lemak melebihi
5 % dari berat hati atau mengenai lebih dari separuh jaringan sel hati.
Perlemakan hati ini sering berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan
sirosis hati. Kelainan ini dapat timbul karena mengkonsumsi alkohol berlebih
disebut ASH (Alcoholic Steatohepatitis), maupun bukan karena alkohol disebut
NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
e.
Kanker
Hati
Penyebab :
Kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang pada
jaringan hati. Kanker hati yang banyak terjadi adalah Hepatocellular carcinoma
(HCC). HCC merupakan komplikasi akhir yang serius dari hepatitis kronis,
terutama sirosis yang terjadi karena virus hepatitis B, C dan hemochromatosis.
f.
Koletasis
dan Jaundice
Penyebab :
Kolestasis merupakan keadaan akibat kegagalan
memproduksi dan pengeluaran empedu. Lamanya menderita kolestasis dapat
menyebabkan gagalnya penyerapan lemak dan vitamin A, D, E, K oleh usus, juga
adanya penumpukan asam empedu, bilirubin dan kolesterol di hati. Adanya
kelebihan bilirubin dalam sirkulasi darah dan penumpukan pigmen empedu pada
kulit, membran mukosa dan bola mata disebut jaundice. Pada keadaan ini kulit
penderita terlihat kuning, warna urin menjadi lebih gelap, sedangkan faeces
lebih terang.
3.
KULIT
a.
Skabies
Penyebab :
Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang menular,
penyakit ini memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para
pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti
misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan
atau kaki.
Pencegahan :
Mencuci
sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan
dengan air hangat dan deterjen.
Menjaga
kebersihan kulit.
Pengobatan :
Untuk pengobatan luar, cukup ambil
daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya. Cuci bersih, lalu giling halus
sampai menjad adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat yang gatal, kemudian
dibalut.
b.
Kurap
Penyebab :
Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular
yang disebabkan oleh fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat
baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda.
Pencegahan :
- Mencuci
tangan yang sempurna.
- Menjaga
kebersihan tubuh.
- Mengindari
kontak dengan penderita.
Pengobatan :
Dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung
mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.
c.
Panu
Penyebab :
Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan
oleh jamur. Penyakit panau ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit
disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih,
coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita. Panu paling banyak dijumpai
pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panu juga bisa ditemukan pada
penderita berumur tua.
Pencegahan :
Menjaga
kebersihan badan.
Usahakan
agar kulit dalam keadaan kering dan tidak lembab.
Pakaian dan
handuk mandi jangan sampai lembab, karena pakaian yang lembab memicu tumbuhnya
jamur.
Jangan
menggunakan pakaian atau peralatan mandi dengan penderita panu.
Pengobatan :
Panu dapat diobati dengan obat-obatan tradisional
seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang
terserang Panu. Atau juga dapat digunakan obat-obat yang di jual di pasaran
seperti Pandas dan Kalpanax.
d.
Biduran
Penyebab :
Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan
dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak
beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan dapat
juga berlangsung berhari-hari.
Pencegahan :
Bagi penderita biduran, pencegahan dapat dilakukan
dengan menghindari faktor-faktor penyebab tim bulnya bidur. Seperti udara dingin,
makanan dan bahan kimia.
Pengobatan :
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep
obat yang diberikan oleh dokter.
e.
Ringworm
Penyebab :
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit.
Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit.
Pencegahan :
Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar
kulit tetap kering dan tidak lembab.
Pengobatan :
Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti
jamur.
f.
Psosiaris
Penyebab :
Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa
ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya
gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah putih yang
berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit
B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini
menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.
Pengobatan :
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi
pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang
ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala,
sikut, punggung, dan lutut.
g.
Kanker
Kulit
Penyebab :
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar
matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang
berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap
sinar matahari.
Pencegahan :
Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau
menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.
4.
PARU-PARU
a.
Asma
Penyebab :
Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh
bronkospasme. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada
paru-paru. Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak
napas. Penyakit ini tidak menular dan bersifat menurun. Kondisi lingkungan yang
udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan memicu serangan asma.
Pencegahan :
Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari
serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya
serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas
tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.
Pengobatan :
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat
diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari.
Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai
tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat
keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan
asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone),
syrup ventolin (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk
membantu melonggarkan saluran pernafasan.
b.
Tuberculosis
(TBC)
Penyebab :
Penyakit TBC disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menular
melalui percikan ludah saat penderita batuk.
Pencegahan :
Menghindari
kontak dengan penderita TBC.
Tidak
meggunakan peralatan terutama peralatan makn dengan penderita TBC.
Pengobatan :
Pengobatan untuk TBC bila sudah diketahui sejak dini
sebenarnya tidak terlalu mahal dan mudah untuk disembuhkan karena sudah
ada obat yang disediakan pemerintah. Bila diperlukan, penderita TBC dapat
juga dikarantina di tempat khusus agar tidak menularkan penyakitnya.Penyakit
ini juga sebenarnya merupakan salah satu penyakit yang sudah ditaklukan, tetapi
belakangan kembali menyerang. Salah satunya adalah karena penderita
tuberkulosis ini tidak menghabiskan obat mereka. Obat harus diminum secara
teratur selama 6 sampai 9 bulan untuk menyembuhkan penyakit ini. Tidak
menghabiskan obat dapat menyebabkan penderita tidak dapat sembuh dan
menyebabkan obat tidak mampu lagi melawan kuman karena kuman menjadi kebal.
c.
Pneumonia
Penyebab :
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur
yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan
oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
Pencegahan :
Selalu
memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dapat mencegah
agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan tubuh.
Biasakan
untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi
Berolahraga
secara teratur.
Pengobatan :
Apabila telah menderita pneumonia, biasanya
disembuhkan dengan meminum antibiotik.
d.
Emfisema
Penyebab :
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas
alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam
paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan
dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari
paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim
alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru.
Pencegahan :
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk
mencegah penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
Pengobatan :
e.
Bronkitis
Penyebab :
Penyakit bronkitis disebabkan oleh
peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju paru-paru).
Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab lainnya
adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
Pencegahan :
o
Meningkatkan
daya tahan tubuh merupakan salah satu pencegahan yang dapat dilakukan.
o
Sedangkan
untuk mencegah bronkitis kronik adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok
juga menghindari asap rokok agar tidak menjadi perokok pasif yang sangat
berbahaya.
Pengobatan :
Untuk pengobatan bila disebabkan
oleh bakteri atau kuman dapat diatasi dengan meminum antibiotik sesuai
anjuran dokter. Bila disebabkan oleh virus, biasanya digunakan obat-obatan
untuk meringankan gejala.
f.
Asbestosis
Penyebab :
Adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang di
sebabkan oleh menghirup serat-serat penyakit, dimana pada paru-paru terbentuk
jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan
komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam
dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan
pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Pencegahan :
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat
dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes
sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita
asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40
tahun lalu.
Pengobatan :
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul
adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase,
perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir.
Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun
melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan
pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak
bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
g.
Paru-Paru
Hitam
Penyebab :
Paru-paru hitam merupakan akibat dari terhirupnya
serbuk batubara dalam jangka waktu yang lama. Merokok tidak menyebabkan meningkatnya
angka kejadian paru-paru hitam, tetapi bisa memberikan efek tambahan yang
berbahaya bagi paru-paru. Resiko menderita paru-paru hitam berhubungan dengan
lamanya dan luasnya pemaparan terhadap debu batubara. Kebanyakan pekerja yang
terkena berusia lebih dari 50 tahun. Penyakit ini ditemukan pada 6 dari 100.000
orang.
Pencegahan :
Paru-paru hitam dapat dicegah dengan menghindari debu
batubara pada lingkungan kerja. Pekerja tambang batubara harus menjalani
pemeriksaan foto dada tiap 4-5 tahun sehingga penyakit ini dapat ditemukan pada
stadium awal. Jika ditemukan penyakit, maka pekerja tersebut harus dipindahkan
ke daerah dimana kadar debu batubaranya rendah, untuk menghindari terjadinya
fibrosis masif progresif.
Pengobatan :
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini, selain
untuk mengobati komplikasinya (gagal jantung kanan atau tuberkulosis paru).
Jika terjadi gangguan pernapasan, maka diberikan bronkodilator dan ekspektoran.
Tetapi adalah penting untuk menghindari pemaparan lebih lanjut.
h.
Sinusitis
Penyebab :
Sinusitis adalah infeksi dalam rongga sinus yaitu
rongga berisi udara yang letaknya dalam rongga kepala di
sekitar hidung. Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai
kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran
keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya
infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan
pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus
sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung. Alergen yang terhirup
seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain
menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas
timbulnya serangan sinusitis.
Pencegahan :
o
Infeksi
virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya
istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur.
o
Hindari juga
alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis
makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi.
Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi
selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus
dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan
atau infeksi.
i.
Pleuritis
Penyebab :
Pleuritis adalah peradangan pada pleura, yang
merupakan, lembab berlapis ganda membran yang mengelilingi paru-paru dan garis
tulang rusuk. Kondisi ini dapat membuat napas sangat menyakitkan. Kadang-kadang
dikaitkan dengan kondisi lain yang disebut efusi pleura, di mana kelebihan
cairan mengisi daerah antara lapisan membran itu.
Pengobatan :
Pengobatan yang dilakukan pada penderita sinusitis biasanya meliputi:
o
Suntikan
anti alergi
o
Menghindari
pencetus alergi
o
Semprotan
hidung yang mengandungkortikosteroid untuk membantu mengurangi bengkak di
rongga sinus, terutama karena adanya polip ataupun karena alergi.
Tindakan operasi untuk membersihkan dan mengeringkan
rongga sinus mungkin diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami peradangan
yang berulang.
j.
Kanker
Paru-Paru
Penyebab :
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang
tidak terkendali dalam jaringan paru. Jika dibiarkan pertumbuhan yang abnormal
ini dapat menyebar ke organ lain, baik yang dekat dengan paru maupun yang jauh
misalnya tulang, hati, atau otak. Penyakit kanker paru-paru lebih banyak
disebabkan oleh merokok (87%), sedangkan sisanya disebabkan oleh zat asbes,
radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven
arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada
pekerja yang juga merokok.
Pencegahan :
Berhenti dan hindari merokok.
Pengobatan :
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah:
o
Tindakan
operasi pembedahan mengangkat sell kanker
o
Tindakan
Therapy Radiasi
o
Tindakan
Therapy Kemotherapy
o
Tindakan
penyuntikan {Photodynamic (PTD)}
o
Pemberian
Nutrisi dan supplement dapat mengurang gejala yang disebabkan oleh kanker paru.
Vitamin D dan Fe sangat baik untuk diberikan oleh penderita penyakit kanker
paru, Begitu pula dengan makanan antioxidant seperti blueberri, cherri, dan
buah tomat.